Minggu, 10 Maret 2013

SIKLUS PUNCAK PEFORMA MURAIBATU

 A. Kapan Muraibatu Siap ke Arena Lomba ?
     Menurut David De Souza pada webside www.shama.com.sg, ada waktu-waktu tertentu dimana burung siap dilombakan dalam artian burung sudah melewati masa trotolan, mabung pertama dan sekurang-kurangnya melewati mabung kedua. 

     Berikut ini tulisan om Copral berkenaan kapan burung siap dilombakan. Burung rata-rata mabung setahun sekali, bahkan ada yang dia atas 1 tahun belum mabung krn faktor makanan, suhu, dan cuaca disekitarnya.




 Dari grafik di atas dapat diperoleh gambaran pemikiran: 
  1. Masa Mabung (Molting Periode) Masa mabung burung antara 3-1/2 bulan, kecuali ada kelainan burung tsb bisa lebih dari 4 bulan, rata-rata 3-4 bulan sdh beres mabung bila burung yg mabung kita perlakuan dengan baik, dalam hal ini: mandi, jemur, dan makanan porsinya sesuai dengan masa mabung. 
  2. Masa Contest (Ready for Contest Periode) Sekitar 6 bulan lamanya, dimulai setelah bulan ke-3.5 sampe bulan ke-9.5. Setelah melewati masa mabung. Periode ini masa untuk mengkontestkan burung kita, tentu saja bila burung kita sehat dan sesuai dengan porsi si burung tsb, karena setiap burung mempunyai sifat karakter yang berbeda, dalam hal perawatan, pemberian makanan, masa jemur, dsb. Sering kita denger burung-burung jawara begitu beres mabung pada bulan ke-4 ada yang sdh bisa jawara lagi. 
  3. Top Performance (Top Form Periode) Masa ini dimulai pada bulan ke-6 sampe bulan ke-9, merupakan the best time untuk mengkontestkan burung kita. 
  4. Masa Sebelum Mabung (Out of Form Before Molting Periode) Masa sebelum mabung, setidaknya dimulai bulan ke-10. Sebaiknya burung tidak dilombakan atau distirahatkan. Jadi ada 6 bulan dimana burung kurang vit, 3 bulan persiapan mabung + 3 bulan mabung. Peiode 3 bulan persiapan mabung, banyak burung yang masih jawara. Mereka benar-bener mengistirahatkan burungnya bila sudah mabung benar.
B. Masa Birahi Burung Dewasa :
Selanjutnya,  David De Souza menggambarkan pula siklus kapan burung dewasa siap di breeding : 


Demikian, sekelumit siklus top peforma burung, mudah-mudahan memberikan manfaat buat kita sebagai penghoby burung khususnya muraibatu. 

Kamis, 24 Januari 2013

PEKERJA DI BAWAH UMUR

Gambar dan video di bawah ini saya ambil di tengah perjalanan ke Kediri, tepatnya di Desa Ngasem Kec. Ngasem Kab. Kediri.  Penjual jajanan semacam pentol goreng ini sangat tertutup, ada sesuatu yang ditutup-tutupinya. Sangat sulit mengorek info dari si pekerja di bawah umur ini. Ketika diambil gambarnya saja selalu menutupi wajahnya, dengan sembunyi-sembunyi saya ambil gambarnya sebisanya.
Sekilas saya peroleh info bahwa anak ini mangkal di Kelurahan Dandangan Kota Kediri bersama Bosnya dan 3 anak sebayanya yang juga penjual pentol goreng keliling.
Dari gaya bahasanya/celoteh anak ini nampak bukan asli Kota/Kab. Kediri atau Jawa Timur lainnya, ada informasi bahwa anak ini asalnya dari Brebes...( kalo tak salah dengar dia menyebut kata Talor, Tanggunggan, Brebes). ia drop out kelas III SD di Brebes.  berikut ini gambar dan videonya.....mungkin Anda mengenalinya.



Semoga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil tindakan cepat terhadap nasib anak kecil  ini dan teman-temannya....

Rabu, 17 Oktober 2012

MENGAPA MURAIBATU TIDAK GACOR?


Di facebook Muraibatu Nusantara dan Komunitas Murai Batu Nusantara ada cukup banyak pertanyaan mengenai muraibatu yang hanya ngeriwik, bunyi dini hari atau pagi hari saja, gacor di rumah saja dan gacor di gantangan saja.
Jika burung muraibatu sehat secara fisik dan mental,  kenapa menjadi begitu? Tentu ini pasti ada yang tak beres, pastinya ada masalah dengan salah satunya, mungkin fisiknya dan mungkin mentalnya. 
Berikut ini diuraikan jenis-jenis kondisi muraibatu kesayangan kita dengan referensi bersumber dari artikel omkicau.com:
1. Burung Hanya Ngeriwik
  • Burung tua atau pun muda terutama tangkapan hutan. Sebab, meski muda, burung hasil tangkaran biasanya mau gacor. Mengapa? Burung hasil tangkaran besar di lingkungan manusia dan karenanya dia tidak ada kendala takut kepada manusia dan lingkungannya. Sedangkan burung tangkapan hutan, perlu penyesuaian yang lama dengan lingkungan manusia. Dia harus melalui proses penjinakan sehingga cepat beradaptasi. Kalau Anda memelihara burung tangkapan hutan, kadang perlu waktu berbulan-bulan untuk membuat dia tidak takut lagi dengan manusia. Biasanya, setelah masa mabung barulah dia bisa beradaptasi. Syaratnya, selama waktu itu pula dia ditempatkan di tempat yang relatif ramai, dekat orang rumah berlalu lalang. Jadi Anda jangan terlalu berharap bahwa burung hasil tangkapan hutan mau gacor dalam waktu singkat sekitar 1-2 bulan. Perlu berbulan-bulan sampai benar-benar tidak takut dengan lingkungan manusia. Dengan demikian, burung yang ngeriwik terus sebenarnya adalah burung yang tidak sehat secara mental, atau mentalnya masih tertekan, dalam hal ini oleh lingkungan yang sama sekali asing bagi dia.
  • Burung memasuki masa mabung. Burung mabung biasanya hanya ngeriwik-ngeriwik atau bahkan hanya diam sama sekali. Cek saja kalau burung Anda tiba-tiba tidak gacor, ada kemungkinan memasuki masa mabung. Ada bulu-bulu halus mulai berjatuhan.
  • Burung habis mabung, biasanya juga cuma ngeriwik. Dia tidak mau gacor sebagaimana ketika bekum mabung. Hal itu disebabkan, masa rekondisi pasca mabung memang memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Tentu hal ini tidak berlaku untuk burung-burung tertentu, yang bahkan dalam kondisi mabung masih tetap gacor. Artinya, secara umum, burung yang baru saja mabung sebenarnya adalah burung yang tidak atau belum sehat secara fisik. Untuk mempercepat kesehatannya pulih, pastikan saja kecukupan nutrisinya.
  • Burung yang kalah setelah diadu, biasanya juga hanya ngeriwik-ngeriwik terus tidak mau lagi gacor. Kalau hal itu terjadi pada burung Anda, maka burung Anda perlu dikarantina. Sampai kapan? Kadang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memulihkannya, atau biasanya setelah melewati lagi masa mabung. Selama perawatan, Anda jugta perlu memperhatikan kecukupan pakan dan gizinya.

2. Burung Hanya Gacor pada Waktu Tertentu.
  • Ada burung tertentu yang hanya gacor pada pagi hari sementara sisa waktu selanjutnya hanya ngeriwik, atau gacor hanya malam hari, dan sebagainya. Hal itu biasanya berlaku pada burung-burung yang sebenarnya sudah tidak takut lingkungan tetapi belum fit secara fisik, dan bisa juga karena tidak atau belum birahi sepenuhnya. Burung yang birahi, biasanya gacor sepanjang hari. Tentu dalam hal ini Anda harus mengusahakan bagaimana agar burung tersebut bisa birahi.
  • Burung-burung muda juga punya kebiasaan hanya gacor pada waktu tertentu. Dengan demikian, ini hanya masalah waktu yang menuntut Anda untuk bersabar.

3. Burung Hanya Gacor di Tempat Tertentu.
  • Burung yang hanya gacor di rumah tetapi tidak di arena lomba biasanya disebabkan oleh kondisi tidak fit atau bisa juga karena tidak terbiasa diadu dalam keramaian. Dengan demikian, perlu dilihat dan dikondisikan fisiknya sehingga benar-benar fit dan sementara itu juga dilatih secara rutin tetapi terukur kalau Anda memang pengin punya burung yang mau dan terbiasa gacor di arena lomba atau di keramaian.
  • Burung yang hanya gacor di arena lomba tetapi tidak gacor di rumah. Burung seperti ini biasanya disebabkan oleh kondisi kurang birahi. Dalam kondisi seperti itu, burung hanya birahi ketika dirangsang oleh datangnya “musuh” atau “pesaing” yakni burung lain. Semetara kalau di rumah, di mana tidak ada musuh, dia tidak bersemangat untuk bersuara. Tingkatkan birahinya, itu salah satu kuncinya.
  • Namun demikian, ada juga burung yang memang sudah punya karakter seperti itu, yakni hanya mau bunyi kalau ada lawannya. Kalau sudah berbicara mengenai karakter, maka tidak ada obat apapun yang manjur.



Rabu, 03 Oktober 2012

MODE PERAWATAN MURAIBATU TROTOLAN (ANAKAN)

pic. sample Mb Trotolan

Muraibatu anakan  istilah lainnya disebut trotolan. Yang dimaksud muraibatu trotolan ini adalah usia sampai dengan kisaran 4 (empat) bulan. Setelah usia kisaran diatas 4 bulan, muraibatu anakan ini akan molting/mabung (rontok bulu) berganti menjadi muraibatu remaja. Setiap penghobby muraibatu sangat kenal dengan muraibatu anakan ini, sehinga pola rawatan hariannya pun bermacam-macam cara. Diantara pola rawatan yang sering kita jumpai, sebagai berikut:

Model 1
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Kroto full kroto di cepuk 
Model 2
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Kroto 1 sendok makan ( pagi dan sore )
  3. Jangkrik belum keluar sayap 3 s/d 5 ekor (siang)
pic. sampel Mb Trotolan
Model 3
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-5 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok makan ( siang )
Model 4
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-3 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok makan ( siang )
Model 5
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-5 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok teh ( siang )
Model 6
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-3 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok makan 3 kali seminggu 
  4. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi )
pic. sampel Mb Trotolan 
Model 7
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  3-3 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok makan 3 kali seminggu 
  4. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi ) dan 1 sendok teh ( sore )
Model 8
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-3 (pagi-sore)
  3. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu 
  4. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi dan sore)
Model 9
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  5-5-5 (pagi- siang-sore)
  3. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi dan sore)
  4. Kroto 0
Model 10
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Jangkrik belum keluar sayap  7-5 (pagi-sore)
  3. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi dan sore)
  4. Kroto 0
pic. sampel Mb Trotolan
Model 11
  1. Voer hijau pabrikan selalu sedia di cepuk
  2. Kroto 1 sendok makan ( pagi dan sore )
  3. Jangkrik belum keluar sayap  3-2 (pagi-sore)
  4. UK (ulat kandang) 1 sendok makan ( pagi )
Semua model tersebut umumnya pernah dipakai oleh rekan-rekan  penghoby muraibatu, malah-malah ada yang lebih minim dari semua model diatas. Sedang yang biasa/ pernah penulis  pakai adalah model 2 , model 6 dan model 11. 

Dari model-model pakan yang ada umumnya penghoby memberikan pula vitamin-vitamin tetes dengan cara:
  1. Dicampur di kroto
  2. Dioleskan di jangkrik
  3. Disuntikkan di jangkrik
  4. Diteteskan di minuman

Adapun jenis-jenis vitamin yang dipakai, antara lain:
  1. Vitamin B-compleks plus ( cair ) berfungsi sebagai menambah nutrisi pertumbuhan yang dianggap lengkap
  2. Vitamin E ( cair ) berguna untuk pertumbuhan bulu
  3. Minyak ikan ( cair ) protein  diyakinii pendukung pertumbuhan bulu dan untuk mengkilapkan bulu
  4. Calsium (  cair atau tablet ) bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang

Aneka macam waktu pemberian vitamin, diantaranya:
  1. 3 kali seminggu
  2. 2 kali seminggu
  3. 1 kali seminggu

Pemberian Extra Fooding ataupun vitamin secara berlebihan atau tanpa perhitungan tentunya mempunyai dampak. Dampak buruk yang muncul, antara lain:
  1. Lambat mabung/molting : ditandai bulu yang mestinya sudah rontok menjadi tidak rontok
  2. Boros biaya 
Maka tidak dianjurkan untuk pemakaian vitamin atau multivitamin tersebut diatas, kecuali jika pertumbuhan muraibatu trotolan dipandang kurang normal khususnya pertumbuhan bulu ataupun tulang. Hal ini dikarenakan pemberian pakan buatan (voer) yang dikombinasikan dengan extra fooding ( jangkrik, kroto, ulat kandang, dll) dianggap telah mencukupi untuk ukuran muraibatu trotolan. 

Selasa, 02 Oktober 2012

MANFAAT DAUN SIRIH UNTUK MURAIBATU KUTUAN


Tak sedikit pertanyaan-pertanyaan dari para penghobby seputar muraibatu yang terkena gejala kutuan. Gejala kena kutu kerapkali ditandai :
  1. Burung sering didis walo saat tidak dijemur;
  2. Burung kadang mencabuti bulu;
  3. Bulu yang dicabuti kadang nampak seperti mlintir-mlintir;
  4. Jika kutunya sudah merajalela kadang di bagian sekitar kepala burung ada bintik-bintik putih. Jika usai dijemur atau usai mandi warna putih akan hilang; beberapa saat kemudian muncul lagi..dan seterusnya;
  5. Burung menjadi malas bunyi.
Burung  kutuan umumnya disebabkan oleh :
  • Burung jarang mandi
  • Kebersihan sangkar tidak diperhatikan;
  • kerodong tidak atau jarang dicuci, dll.

Media Penularan Kutu
  • Burung sehat dijajar terlalu dekat dengan burung kutuan
  • Bertukar sangkar dari burung yang kutuan
  • Memakai kerodong dari burung yang kena kutu
  • ( tak sedikit penghobby tak menyadari bahwa pemakaian krodong secara bergantian  dapat menjadi media penularan kutu )


Apapun kutunya secara umum disebabkan hal-hal diatas tersebut. Ini lumrah dan wajar....saya pikir memang ada beberapa penghoby agak-agak kemproh ( jawa= rohot ).

Cara saya menanggulangi kutuan tidak menggunakan obat berbahan kimia, tetapi menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan daun sirih ( jawa = suruh ). Daun sirih yang saya ketahui ada 2 (dua) jenis, yaitu sirih biasa (hijau) dan sirih merah (warna merah gelap).


A. Cara Menggunakan Daun Sirih Biasa ( Hijau ):

Daun Sirih Hijau
 Daun sirih hijau banyak dijumpai disekitar lingkungan kita, warnanya hijau dan rasanya tidak terlalu pahit. Cara menggunakannya, ialah:
  1. Ambil 3 lembar daun sirih ( baiknya diremas biar kusut tapi jangan sampai remuk )
  2. Seduh dengan air panas di gelas (300cc-500cc) dan tutup gelasnya
  3. Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  4. Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  5. Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  6. Burung kutuan Ringan : Lakukan  2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  7. Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan  2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  8. Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)

B. Cara Menggunakan Daun Sirih Merah:

Daun Sirih Merah
Daun sirih merah rasanya sangat pahit, tetapi tingkat pahitnya masih dibawah buah mahoni, atau hampir sama pahit dengan kulit pohon pule. Cara menggunakan daun sirih merah, yaitu:
  1. Ambil 1-2 lembar daun sirih ( kalau daunnya lebar cukup 1 lembar) dan diremas-remas hingga kusut ( jangan sampai remuk )
  2. Seduh dengan air panas di gelas 250 cc dan tutup gelasnya;
  3. Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  4. Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  5. Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  6. Burung kutuan Ringan : Lakukan  2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  7. Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan  2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  8. Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)
Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi para penghobby burung khususnya burung muraibatu.

Senin, 01 Oktober 2012

CARA SAYA MERAWAT MURAIBATU EKOR KECABUT ATAU DICABUT

Mb brondol tumbuh ekor ( dok.MBN)

Keindahan peforma tampilan gaya muraibatu (white rumped shama) disamping ocehannya juga fisiknya. Fisik akan kurang indah apabila ekor muraibatu rusak. Disini mata  terasa ngeres lihat ekor muraibatu awut-awutan. Jika kita mengerti tentu akan berfikir seribu kali untuk mencabutnya.  Sebab jika sudah dicabut apalagi kondisi bulu masih segar pasti mempunyai resiko tinggi, yaitu ekor tidak tumbuh dan kalau tumbuh biasanya akan tumbuh lebih pendek dari sebelumnya. Dari pengalaman sebagai pemula dan lagi suk-sukanya muraibatu, pernah mengalami  ekor muraibatu kecabut dalam kondisi masih segar dan masih kondisi dorong ekor pasca bondol dari penjualnya. Untuk mengatasi ini hal yang saya lakukan sebagai berikut: 
  1. Muraibatu dikeluarkan dari sangkar dan dipegang;
  2. Semprot pangkal ekor (jawa=brutu) dengan air hangat-hangat kuku;
  3. Pijet-pijat secara berlahan dan lembut untuk keluarkan sumbatan (darah/kotoran kering) di pori-pori bulu ekor;
  4. Setelah air kering, mengolesi pangkal ekor dengan air bawang merah ( jawa= brambang);
  5. Dalam 2-3 hari mengulangi pemijatan seperti proses poin 1 sampai 4; 
  6. Muraibatu kondisi full krodong; mandi di cepuk;
Muraibatu dikasik pakan yang bergizi, misalkan : jangkrik, ulat kandang (UK), ulat hongkong (UH) atau kroto secukupnya. Sangat baik jika  2-3 hari sekali dikasik minyak ikan 1 biji dengan cara dioleskan pada jangkrik atau dicampurkan pada kroto. Selama perawatan pakan voor saya ganti dengan voor lele ukuran tanggung.
Ekor muraibatu mulai nampak tumbuh dalam 10-14 hari, yang ditandai tumbuhnya bulu-bulu jarum di pangkal ekornya. Setelah ekor dipandang sudah tumbuh maksimal, ternyata hasilnya lebih pendek dari semula. 

Mungkin cerita ini pernah saya tulis kalau tak salah ingat beberapa tahun yang lalu di facebook yang lain, tapi karena akhir-akhir ini  ada beberapa rekan facebook yang bertanya tentang muraibatu ekor brondol (bondol) karena kecabut atau sengaja dicabut, maka saya tulis lagi daripada saya menulis jawaban secara berulang-ulang.  Saya sendiri menilai apa yang saya lakukan hanya faktor keberuntungan saja, sehingga amat mungkin jika ini diterapkan oleh rekan penghoby hasil tidak sama.....:D

Mudah-mudahan sedikit cerita ini memberi manfaat bagi rekan penghoby muraibatu pemula seperti saya. 

MURAIBATU HUTAN AGAR DOYAN VOER


Langkah-Langkah Pembiasaan Voer dan Penjinakan Muraibatu Tangkapan Hutan 
Muraibatu hutan, baik yang muda ( muda hutan ) atau yang cukup umur ( usia dewasa ) yang kita peroleh dari pemikat ataupun dari pasar burung, umumnya masih sangat liar dan sangat stress. Keadaan ini sudah sangat dimaklumi oleh para penghoby muraibatu. Akan tetapi bagi yang belum pernah melakukan proses penjinakan atau membikin muraibatu biasa ngevoer, ini sulit dilakukan, sehingga tidak sedikit muraibatu yang mengalami kematian.
Dalam proses menjinakkan muraibatu dan sekaligus membiasakannya untuk makan voer yang kita sajikan memerlukan waktu yang cukup panjang. Proses pembiasaan makan voer ini banyak ragam caranya, masing-masing orang  berbeda-beda. termasuk yang pernah saya lakukan. Kunci dasar keberhasilan untuk proses ini adalah Pribadi Orangnya dan Setting Pakan

A. PRIBADI ORANGNYA
Yaitu pribadi penjinak maksudnya adalah kita harus mengendalikan emosi terutama rasa sukayang berlebihan ketika awal memiliki muraibatu kesayangan. Contoh kongkritnya: 
  1. Membuka-tutup kerodong bukan pada saat yang diperlukan;
  2. Menunggui terus dan mengintip-intip dengan cara menyibak kerodong;
  3. Memindah-mindahkan sangkar setiap saat;
  4. Rasa ingin agar muraibatu lekas bunyi, dll.
B. SETTING PAKAN
Untuk proses ini saya kemukakan cara yang menurut saya gampang dilakukan atau dipraktekkan, sekurang-kurangnya ini memberikan gambaran pemikiran tentang tahapan langkah-langkahnya, beberapa tahapan yaitu:

Tahap I ( 10 hari pertama )
  1. Pagi = UK (Ulat kandang) 3 sendok makan dicampur voer lembut/dilembut ( skitar 1 sendok makan ) dalam wadah pakan (cepuk) atau secukupnya; voer bisa gunakan voer ijo atau voer lele atau dioplos;
  2. Kasik kroto dicepuk kroto 1 sendok makan per hari diletakkan dicepuk kroto ( pagi bersama pemberian UK poin 1. )
  3. Cepuk air pilih yang kira2 cukup untuk mandi burung, isilah air 50% saja, ganti air 3 hari sekali
  4. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.1 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  5. Full krodong dan jangan dibuka ( disibak ) kecuali untuk pemberian pakan/air saja;
  6. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  7. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  8. Letakkan sangkar di tempat yang agak sepi atau jangan terlalu dekat dengan lalu lalang orang;
  9. Bersihkan kotoran 3 hari sekali di pagi hari saja.
  10. Penjemuran 3hr sekali atau selama 10 hari paling banyak 3 kali jemur @ 1 jam
  11. Catatan: Pada tahap ini biasanya boros pakan akibat muraibatu masih stress berat shg banyak makan, untuk itu perlu WASPADA , jangan sampai kehabisan pakan.
Tahap II ( 10 hari Kedua )
  1. Pagi = UK 2 sendok makan dicampur voer lembut/dilembut ( skitar 2 sendok makan ) dalam wadah pakan (cepuk) atau secukupnya; voer bisa gunakan voer ijo atau voer lele atau dioplos;
  2. Kasik kroto dicepuk kroto 0,5 sendok makan per hari diletakkan dicepuk kroto ( pagi bersama pemberian UK poin 1. )
  3. Isilah air minum kira-kira 50% saja, ganti air 3 hari sekali
  4. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.1 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  5. Krodong dan jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  6. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  7. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  8. Pindahkan sangkar di tempat lalu-lalang orang;
  9. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  10. Pada hari kelima tahap ini, mulai pagi naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong bisa naik kira-kira 35%
  11. Di malam hari kerodong dikembalikan semula (full krodong )
  12. Penjemuran selama 10 hari sebanyak max 3 kali @ 1 jam
Tahan III ( 10 hari Ketiga )
  1. Pagi naikan krodong seperti Tahap II poin 10. 
  2. Pagi = UK 2 sendok makan dicampur voor skitar 2 sendok makan atau secukupnya; voer bisa gunakan voer ijo atau voer lele atau dioplos ( voer tidak usah dilembutkan)
  3. Kasik kroto dicepuk 0,5 sendok makan setiap hari di sekitar jam 12 siang;
  4. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja; ganti air 2 hari sekali
  5. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  6. krodong jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  7. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat  lalu lalang orang; (spt. posisi tahap II)
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  11. Pada hari kelima tahap ini, mulai naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong naik kira-kira 70%
  12. Turunkan krodong/full krodong pd malam hari. 
  13. Penjemuran 3 hari sekali @ 1 jam
Tahap IV ( 10 hari Keempat )
  1. Pagi naikan krodong seperti Tahap III poin 11. 
  2. Pagi = UK 1 sendok makan diwadah UK saja ( UK sudah dipisah dari voer )
  3. Sediakan voer ijo atau vor lele atau pun dioplos di wadah sendiri ( voer tidak usah dilembutkan) , isi 50% atau cukup 2-3 hr saja;
  4. Kasik kroto dicepuk 0,5 sendok makan setiap 2 hari sekali di sekitar jam 12 siang;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja; ganti airnya jika sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  7. krodong jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  8. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  9. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  10. Sangkar di tempat lalu lalang orang;(spt. posisi tahap II)
  11. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  12. Pada hari kelima tahap ini, mulai naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong naik kira-kira 100%
  13. Turunkan krodong/full krodong pd malam hari.
  14. Penjemuran 2 hari sekali @ 1 jam
Tahap V ( 10 hari Kelima )
  1. Pagi buka kerodong
  2. Pagi = UK 1 sendok makan diwadah UK saja ( UK sudah dipisah dari voor )
  3. Sediakan voer ijo voer ijo atau voer lele atau dioplos di wadah sendiri ( voer tidak usah dilembutkan), isi 50% atau cukup 2-3 hr saja;
  4. Penyediaan kroto bisa sesuai selera misalkan 0,5-1 sendok makan setiap 3 hari sekali di sekitar jam 12 siang atau seminggu 2-3 kali;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja, ganti air sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  7. Jangkrik pagi 1 dan sore 1 ekor, dg kaki dipotong dan kepala dipenyet
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat biasanya;
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  11. Full krodong  malam hari.
  12. Penjemuran 2 hari sekal atau setiap hari @ 1 jam
Tahap VI ( 10 hari Ke-enam )
  1. Pagi buka kerodong
  2. Pagi = UK 1 sendok makan 
  3. Sediakan voer ijo voer ijo atau voer lele atau dioplos di wadah sendiri;
  4. Penyediaan kroto bisa sesuai selera misalkan 0,5-1 sendok makan setiap 3 hari sekali di sekitar jam 12 siang atau seminggu 2-3 kali;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja, ganti air sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang; 
  7. Jangkrik pagi 2 ekor dan sore 2 ekor, dengan kaki dipotong dan kepala dipenyet
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat biasanya;
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali atau dipandang sudah kotor;
  11. Full krodong  malam hari.
  12. Penjemuran 2 hari sekal atau setiap hari @ 1 jam

Pada Tahap Kelima atau Keenam umumnya muraibatu sudah doyan voer tetapi biasanya masih agak takut orang. Maka untuk pengangkatan kerodong pagi-siang dapat disesuaikan, jika kerodong dinaikan sesuai target tetapi muraibatu masih sangat takut maka sebaiknya kerodong diturunkan sampai dimana muraibatu tidak takut..begitu seterusnya.
Pada Tahap Ketujuh dan seterusnya adalah pembiasa dari Tahap Keenam (mengulang-ulang) perbedaannya pada pemberian jangkrik. Pemberian jangkrik pada Tahap Ketujuh bisa tetap atau dinaikan menjadi 3-3 pagi/sore dengan syarat kaki jangkrik dipotong dan kepala dipenyet(mengambil cara aman saja).
Tahap Kedelapan jangkrik bisa 5-3 pagi/sore dengan kaki jangkrik dipotong dan kepala jangkrik ada yg dipenyet dan ada yang tidak dipenyet, tetapi baiknya kepala jangkrik dipenyet semuanya,  toch hal ini tidak memberatkan kita, bukan? 

Semua tahapan di atas adalah pembiasaan agar muraibatu bisa doyan voer ( ngevoer) dan sekaligus penjinakannya. Tahapan-tahapan yang ada boleh diperSINGKAT atau diperLAMA menyesuaikan keinginan penghoby itu sendiri.

§  KENAPA MESTI GUNAKAN ULAT KANDANG dan TIDAK PAKAI KROTO...?
Kroto masih digunakan tetapi sebagai pendukung saja....; Menggunakan UK menurut saya cara termudah..., jika pakai kroto sebagai media utama pengeVoeran maka saya sendiri juga amat kerepotan, yaitu kroto diulet-ulet dicampur voer sehingga jangka pakainya terbatas, bisa basi atau bau jika kroto tidak habis..disamping itu kroto perlu alat penyimpan spt kulkas,  kadangkala juga sulit didapat dan harganya juga mahal. Jika gunakan UK mudah dilakukan, andaikan tidak habis dimakan muraibatu masih bisa dipakai atau tinggal nambah sedikit UK, dan harganya cukup murah meriah...

§  CATATAN LAIN-LAIN
Kenapa muraibatu dirawat dengan baik masih saja mengalami kematian?
Ini mungkin saja terjadi....,infonya itu semua dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
  1. Perolehan muraibatu dilakukan dengan cara dipancing, yang mengakibatkan infeksi dalam tubuhnya;
  2. Penyakit bawaan (dari habitatnya) yang tidak diketahui jenis penyakitnya;
  3. Stress berat karena musim beranak dihabitatnya. Muraibatu bisa stress berat sulit disembuhkan jika saat kena tangkap masih meninggalkan anak-anaknya yang belum bisa mandiri;
Tiada gading yang tak retak, karena tulisan ini copy paste dari faceebok  yang saya buat secara langsung pas OnLine..tanpa konsep dan mengingat-ingat pengalaman yang pernah saya lakukan.mungkin jika ada yang salah ketik atau salah tulis maka akan dilakukan revisi tanpa mengurangi isi utama yang diperlukan. 
Saya berharap, anda menjadi orang yang benar-benar sabar, telaten, semangat dan beruntung menjadi penghoby muraibatu. 

Mudah-mudahan ini dapat sedikit membantu bagi pecinta muraibatu