Minggu, 30 September 2012

BURUNG HIDUP SEBAGAI MASTER MURAIBATU

Murai batu adalah salah satu burung yang mempunyai karakter suara yang khas, keras, bergulung-gulung dan hampir dapat dikatakan beda dengan burung-burung yang lain. Murai batu disamping memiliki karakter suara beda juga dapat menyerap atau menirukan suara burung jenis lain, sehingga hal ini menambah perbendaharaan ( variasi lagu ) suara yang ada tetapi dibawakan dengan karakter suara murai batu itu sendiri
Perbendaharaan isian suara murai batu dapat diperoleh dari burung-burung lain baik body besar atau body kecil. Burung inilah yang disebut sebagai burung master, diantaranya adalah:
  1. Kenari
  2. Kolibri (berbagai jenis)
  3. Kutilang Emas
  4. Kutilang Perak
  5. Tengkek Buto ( Dengkek Butho )
  6. Tledekan/ Sulingan
  7. Rambatan
  8. Slendang biru
  9. Jalak suren/kebo/putih
  10. Alap-alap
  11. Elang
  12. Branjangan
  13. Pelatuk
  14. Lovebird
  15. Belibis ( Meliwis )
  16. Gagak
  17. Gelatik
  18. Prenjak
  19. Parkit
  20. Ciblek Sawah/ Kebun/ Hutan
  21. Sirpu ( Cupon )
  22. Srindit
  23. Sikatan
  24. Srigunting/ Jekitut
  25. Sriti
  26. Pleci ( Perci )
  27. Blerengmaklum
  28. Gereja
  29. Beo
  30. Mantenan
  31. Manyar
  32. Murai besi / Air mancur
  33. Cucak kebun ( Trucukan )
  34. Cucak jenggot
  35. Cucak kapas/tembak
  36. Cucak wilis
  37. Cucak Trengganis 
  38. Cucak keling
  39. Cucak ijo berbagai jenis
  40. Cucak ranti
  41. Cililin
  42. Kacer
  43. Daichu ( Jlitengan )
  44. Cabe-cabe atau burung benalu lainnya (banyak ragamnya)
  45. Pancawarna, dll... 
pic. Ciblek Kebun
pic. Colibri Kelapa/Manggar anakan


pic. Kutilang Emas

Kenari

pic. Cendet Sawah
pic. Colibri wulung
pic. Cucak Hijau ( CI )



pic. Cucak Jenggot









Burung Yang Tidak Dianjurkan Penghoby Muraibatu
Adapula beberapa burung yang menjadi sesuatu "yang tidak disukai" jika suaranya ditirukan murai batu khususnya murai batu saya, diantaranya:
  1. Jenis perkutut betina;
  2. Jenis perkutut jantan;
  3. Cucak rowo
Selain itu ada juga burung yang "kurang disukai" jika ditrirukan murai batu dari sebagianpenghoby murai batu, misalnya kutilang sawah/kebun kepala hitam itu, tetapi ini tidaklah mutlak, sebab banyak juga yang tidak mempermasalahkannya termasuk saya. Suara kutilang ini menurut saya masih tergolong masih indah, renyah, gurih dan lantang, sehingga tidak perlu dianak-tirikan sebagai burung master.  Malah justru trucuk kebun (cucak kebo) itu kurang saya sukai, karena spesifikasi suaranya lebih dekat cucak rowo

Sabtu, 29 September 2012

BEBERAPA MODEL SETTING PAKAN HARIAN MURAI BATU




Ulat Kandang ( UK), alias ulat balap
    
  Dalam merawat muraibatu, ada beberapa cara memberikan pakan harian kepada burung muraibatu. Ini biasa disebut setting harian. Prinsip utama pemberian pakan harian ini adalah rutin ( jawa= ajeg, ora molah malih/stabil ). Dan apa yang saya tulis ini bukanlah hal yang baku, tetapi saya berharap bisa memberikan arah pemikiran terutama bagi kita pemula dalam hobby muraibatu. Dari pengalaman merawat muraibatu diantara model-model setting pakan,  ialah:

Model 1
  1. Jangkrik pagi 10; sore 7
  2. Kroto 1 sendok makan 3 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  5. Cacing 2 ekor setiap minggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 70:30 

Model 2
  1. Jangkrik pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  5. Cacing 1 kali seminggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 60:40
Model 3
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor.
  5. Cacing 1 kali seminggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 4
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor.
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 5
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 6
  1. Jangkrik pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 7
  1. Jangkrik pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 8
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 9
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 10
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 11
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh 
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor (seminggu 3 kali )
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 12
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor (seminggu 3 kali )
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 13
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 1 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh 
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50 
Model 14
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 1 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor 
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50

Model-model simple inilah yang pernah saya berikan kepada muraibatu yang pernah saya rawat. Karena di rumah saat ini ada 2 jenis muraibatu, saat ini model yang saya pakai adalah Model 13 dan Model 14. (mode minimaze hi hi...)
Di tinjau dari karakter burung muraibatu yang pernah saya rawat, memang mempunyai karakter berbeda-beda, ada yang boros pakan (jauh melebihi model 1) dan yang hemat pakan, ada yang gampang over birahi ( OB ) dan ada yang tidak sama sekali. Yang paling boros tidak saya tulis disini, karena sama sekali tidak hemat biaya. Maka dari itu kita perlu jeli mengamati perilaku burung yang ada dan memahami apa yang ia mau, sehingga dapat memilih setting pakan yang tepat. 

Semoga dapat bermanfaat bagi penghobby.... .

PERAWATAN MURAIBATU MOLTING (MABUNG, NGURAK, BOGOR)


Setiap muraibatu pasti akan mengalami masa rontok bulu atau lebih dikenal sebagai mabung atau ngurak. Masa ini akan terjadi sekitar setahun sekali terhitung sejak ganti bulu pertama tuntas terjadi, kecuali pada masa trotolan.  Setting perawatan masa molting ini, terdiri masa trotolan dan masa remaja/dewasa
A. MURAIBATU TROTOLAN
Dimasa totolan ini muraibatu akan mabung memasuki usia kisaran 4 bulanan, yaitu masa dimana akan ganti bulu dewasa. Masa ini akan berakhir di usia sekitar 6 bulan s/d  7,5 bulan. 


Perawatan Masa Mulai mabung ( Ganti Bulu Dewasa ):
  1. Full krodong;
  2. Jangkrik 5 pagi; 5 sore
  3. Ulat kandang 1 sendok makan pagi, 1 sendok makan sore;
  4. Kroto 2 kali seminggu 1 sendok makan disajikan di siang hari ( sekitar jam 12.00 );
  5. Ulat Hongkong pagi 7 ekor; sore 5 ekor (dicampur dengan Ulat Kandang )
  6. Voor ijo oplos voor lele 50:50 di cepuk;
  7. Mandi sendiri di cepuk (pilih cepuk/wadah minum yang agak besar)
  8. Pembersihan kotoran 3 hari sekali (atau seminggu 2 kali )
  9. Tanpa jemur ( hanya dianginkan saja 5-10 menit seminggu 2-3 kali )
Masa Dorong Ekor 
  1. Full krodong;
  2. Jangkrik 5 pagi; 5 sore
  3. Ulat kandang 1 sendok makan pagi, 1 sendok makan sore;
  4. Kroto setiap hari 1 sendok makan disajikan di siang hari ( sekitar jam 12.00 );
  5. Beri minyak ikan 1 biji dgn cara dioleskan pada jangkrik atau dicampur di kroto; seminggu 2-3 kali; 
  6. Ulat Hongkong pagi 3 ekor; sore 3 ekor (dicampur dengan Ulat Kandang )
  7. Voor ijo oplos voor lele 50:50 di cepuk;
  8. Mandi sendiri di cepuk (pilih cepuk/wadah minum yang agak besar)
  9. Pembesihan kotoran 2 hari sekali
  10. Tanpa jemur ( dianginkan saja 15-30 menit seminggu 3 kali dan jangan kena sinar matahari secara langsung)
Di bulan ke tujuh atau lebih sedikit ( kadang sampai bulan ke 8 ) biasanya masa dorong ekor ini akan berakhir, dengan ditandai zat lilin yang ada di pangkal bulu ekor telah habis atau sudah 100% kering. Jika telah habis masa dorong ekor, maka muraibatu boleh dijemur secara bertahap di pagi hari. Dimulai pada hari ke-1 dianginkan saja tanpa kena sinar pagi langsung, kemudian pada hari ke-2 mulai dijemur 5 menit, hari ke-3 10 menit, hari ke-4 20 menit, hari ke-5 30 menit dan seterusnya.


B. PERAWATAN MABUNG MURAIBATU REMAJA DAN  DEWASA
Jika masa ganti bulu dewasa telah lewat, kini muraibatu remaja tersebut di atas pada masanya akan pula memasuki masa mabung. Ini lazimnya disebut mabung pertama. Muraibatu remaja/ dewasa akan memasuki masa mabung jika masa mabung yang lampau telah genap usia sekitar 1 tahun. Dengan demikian jika dihitung secara matematis usia muraibatu sedari trotol hingga ganti bulu remaja sampai mabung pertama sekitar usia 1,5 tahun. 

Perawatan Masa Mulai mabung :
Masa ini ditandai rontok bulu halus berlanjut bulu sayap dan ekor atau sebaliknya. Kadang sehari rontok sehari tidak rontok, sehari berikutnya rontok lagi dan seterusnya. Ada pula bulu-bulu itu akan rontok makin hari makin banyak. Kerapkali tiap burung beda-beda tingkat kerontokannya. Adapun perawatan sebagai berikut:
  1. Full krodong;
  2. Jangkrik 7 pagi; 5 sore
  3. Ulat kandang 1 sendok makan pagi, 1 sendok makan sore;
  4. Kroto 1 kali seminggu 1 sendok makan disajikan di siang hari ( sekitar jam 12.00 );
  5. Ulat Hongkong pagi 10 ekor; sore 7 ekor (dicampur dengan Ulat Kandang )
  6. Voor ijo oplos voor lele 50:50 di cepuk;
  7. Mandi sendiri di cepuk (pilih cepuk/wadah minum yang agak besar)
  8. Pembersihan kotoran 3 hari sekali (atau seminggu 2 kali )
  9. Tanpa jemur ( hanya dianginkan saja 5-10 menit seminggu 2-3 kali )
Masa Dorong Ekor 
  1. Full krodong;
  2. Jangkrik 7 pagi; 5 sore
  3. Ulat kandang 1 sendok makan pagi, 1 sendok makan sore;
  4. Kroto setiap hari 1 sendok teh disajikan di siang hari ( sekitar jam 12.00 );
  5. Beri minyak ikan 1 biji dgn cara dioleskan pada jangkrik atau dicampur di kroto; seminggu 2-3 kali; 
  6. Ulat Hongkong pagi 5 ekor; sore 3 ekor (dicampur dengan Ulat Kandang )
  7. Voor ijo oplos voor lele 50:50 di cepuk;
  8. Mandi sendiri di cepuk (pilih cepuk/wadah minum yang agak besar)
  9. Pembesihan kotoran 2 hari sekali
  10. Tanpa jemur ( dianginkan saja 15-30 menit seminggu 3 kali dan jangan kena sinar matahari secara langsung)
Muraibatu Dorong Ekor
Biasanya masa dorong ekor ini akan berakhir, dengan ditandai zat lilin yang ada di pangkal bulu ekor telah habis atau sudah 100% kering. Jika telah habis masa dorong ekor, maka muraibatu boleh dijemur secara bertahap di pagi hari. Dimulai pada hari ke-1 dianginkan saja tanpa kena sinar pagi langsung, kemudian pada hari ke-2 mulai dijemur 5 menit, hari ke-3 10 menit, hari ke-4 20 menit, hari ke-5 30 menit dan seterusnya.
WARNING: 
Selama masa dorong ekor, jangan pernah mencoba menangkap burungnya hanya karena ingin tahu perkembangan ekornya, (kecuali benar-benar terpaksa, misalnya:. sakit, luka, dll......) karenaresikonya amat tinggi yaitu masa ini bulu ekor amat lunak sehingga rawan copot atau terlepas disaat murai mau ditangkap...; kalo ini terjadi anda akan dibuat kecewa dan perasaan anda bahwa murainya telah cacat ekor akan kepikir terus....

Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi penghoby burung khususnya muraibatu...

TYPICAL MURAI BATU ( WHITE RUMPED SHAMA ) BORNEO

contoh Mb borneo
Muraibatu yang berasal dari habitat daerah Kalimantan ( Borneo ) dapat kita bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
  1. Murai Batu Palangka
Murai Batu Palangka secara fisik identik dengan Murai Batu Lampung. Mungkin akibat kemiripan secara fisik itulah, murai batu jenis ini pernah ditangkap secara besar-besaran untuk dikirim ke Pulau Jawa dan Lampung. Sebenarnya murai batu jenis ini jika dilihat secara fisik banyak juga ragamnya, baik gradasi warna bulu, warna kaki & panjang ekornya.
Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Body : Sedang dengan bentuk agak memanjang.
  • Panjang Ekor : 15 sampai 18 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Tua.
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
Gaya Tarung : Seperti Typical Murai Batu Borneo jenis lainnya, Murai Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung. Tetapi tidak seperti Murai Batu Banjar, murai batu jenis ini hanya mengembangkan bulu dada bagian perut sampai batas dada (sedikit di bagian dada).

2. Murai Batu Banjar
Murai Batu Banjar inilah yang biasa dicari hobbiest untuk dilombakan, karena sifat fighter-nya yang sangat tinggi. Sama halnya dengan Murai Batu Palangka, sebenarnya Murai Batu Banjar yang oleh warga setempat biasa disebut "Tinjau Karang" ini juga banyak jenisnya. Warna bulu dada, warna kaki & panjang ekor berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain. Secara umum perbedaan murai batu banjar dengan murai batu palangka adalah warna bulu dadanya cenderung lebih cerah dan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka. Panjang ekor murai jenis ini rata-rata antara 10 sampai 13 cm dan ada murai batu banjar dari daerah tertentu yang memiliki ekor rata-rata 15 cm.
Secara garis besar typical murai batu banjar dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Body : Kecil, Sedang sampai Besar
  • Panjang Ekor : 10 sampai 15 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
Gaya Tarung : Pada saat tarung murai ini akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher, sehingga sepintas terlihat menyerupai bola tennis.

3. Murai Batu Mahkota
Contoh Mb Kepala Putih ( Mb Haji )
Murai Batu Mahkota (Kepala Putih) yang habitatnya mulai Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara (Malaysia) ini sebenarnya sangat mirip dengan murai batu banjar. Kecuali celeret putih pada kepalanya secara keseluruhan murai batu ini identik dengan murai batu banjar, baik postur tubuh, warna dada, gaya tarung hingga sifat fighternya yang tinggi.
Gambaran umum murai batu mahkota sebagai berikut :
  • Body : Kecil, Sedang.
  • Panjang Ekor : 10 sampai 13 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk) & Coklat Kemerahan.
  • Gaya Tarung : Seperti murai batu banjar, pada saat tarung murai ini juga mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher hingga membentuk bulatan.

Ciri khusus muraibatu habitat kalimantan ( borneo ) saat  sedang fight, seperti ini:

sampel : Muraibatu Borneo (pic. omkicau.com)